Archive for Juni 2015

Ini fitnah2 takfiri mengenai Syiah:
-Syiah kalau kuat dan berkuasa, akan membantai umat Sunni
-Syiah dan Sunni tidak bisa bersatu
-Syiah hanya kamuflase sedang bermusuhan dengan Israel
-Syiah tidak peduli dengan dunia Islam, karena memang bukan muslim

Ini yang dilakukan kelompok takfiri terhadap Syiah di Indonesia:
-Jika Syiah mengadakan majelis-majelis pada hari tertentu, Asyura, Arbain, Maulid, Ghadir Khum, mereka akan melakukan aksi unjuk rasa menuntut agar acara2 Syiah itu dibubarkan, alasannya mengganggu keharmonisan dan mengancam aqidah Ahlus Sunnah.
-Memasang spanduk2 anti syiah dimasjid2, termasuk ditempat-tempat keramaian.
-Menuntut MUI Pusat untuk memfatwakan kesesatan Syiah dan kepada pemerintah agar membekukan ormas2 Syiah dan melarang aktivitas2 Syiah di Indonesia, alasannya Syiah dapat merusak keutuhan NKRI dan menodai iman Ahlus Sunnah. Yang karena fatwa tidak juga keluar, akhirnya mereka menerbitkan buku sendiri mengatasnamakan MUI Pusat, meski itu tanpa tanda tangan dan stempel resmi MUI.
-Kalau ada tokoh Syiah di Indonesia diisukan akan tampil di salah satu stasiun TV untuk berbicara, meskipun itu tidak ada sangkut pautnya dengan aqidah Syiah, meraka akan mengirim sms sebanyak2nya kepada produser TV yang bersangkutan dan meminta agar program tersebut dibatalkan. Alasannya, tokoh Syiah dapat memperdaya dan melemahkan keyakinan umat Ahlus Sunnah. Begitupun acara2 seminar yang berencana menghadirkan tokoh Syiah, mereka yang akan kalang kabut.
-Mencegah dengan berbagai cara, meskipun itu dengan fitnah baik itu berita dusta, hoax, manipulasi yang penting Syiah tidak berkembang, sebab jika Syiah kuat, menurutnya akan membantai Ahlus Sunnah dan merusak keutuhan NKRI.
Ini tamparan Hizbullah untuk mereka:
-Hizbullah adalah ormas Syiah yang terbesar di Lebanon dan punya kemampuan besar untuk merebut kekuasaan, tapi tidak melakukannya.
-Hizbullah adalah Syiah militan, namun bisa merajut ukhuwah dengan muslim Sunni di Lebanon.
-Di Lebanon tidak ada spanduk2 anti Syiah yang dipasang oleh warga Sunni Lebanon, dan mereka tidak menganggap Hizbullah sebagai ancaman bagi negara mereka.
-Lembaga dan majelis ulama di Lebanon, terdiri dari ulama sunni dan syiah. Dan mereka mengeluarkan fatwa untuk kepentingan umat Islam secara menyeluruh tanpa memandang mazhab.
-Anggota Hizbullah bersenjata, memiliki pasukan tempur, tapi tidak berbahaya dan menjadi ancaman bagi keselamatan muslim Sunni. Coba bandingkan kalau di Indonesia yang bersenjata itu Laskar Pemburu Aliran Sesat dan kelompok takfiri lainnya, tidak terbayangkan sudah berapa anak bangsa yang harus bersimbah darah hanya karena memilih keyakinan yang berbeda. Tidak bersenjata saja mereka buat bom sendiri.
-Sayyid Hasan Nashrullah jika berpidato, disiarkan secara live disemua stasiun TV di Lebanon, baik negeri maupun swasta. Ditonton jutaan rakyat Lebanon, yang Sunni bahkan non muslim. Namun itu tidak pernah dianggap membahayakan aqidah masing2 mereka. Padahal ia tokoh Syiah. Di Indonesia, stasiun TV baru berencana saja hendak menampilkan tokoh Syiah, kelompok takfiri sudah kelabakan.
-Dihari2 tertentu yang diistimewakan Syiah Lebanon. Lebanon akan dipenuhi bendera Hizbullah, bahkan termasuk yang Sunnipun turut mengibarkannya. Termasuk foto Imam Khomeinipun diusung dijalan2 utama Lebanon. Non muslimpun ikut dalam acara2 akbar Hizbullah, termasuk Sunni. Tidak ada satupun Sunni yang terusik , terpengaruuh dan lantas menjadi Syiah karena itu. Di Indonesia, baru lihat kurma Iran saja mereka sudah merasa mau kiamat.
-Hizbullah yang Syiah berkali2 terlibat kontak senjata dengan militer Israel. Kalau dikatakan Syiah itu temanan dengan Israel, harusnya tidak perlu ada konflik dan ketegangan antara mereka. Mengapa pula AS dan Israel sampai harus memasukkan Hizbulah dalam list organisasi teroris? Tidak sedikit tokoh2 terbaik Hizbullah yang syahid terbunuh oleh operasi serangan Israel. 
-Hizbullah punya senjata, punya kekuatan tempur, apa pernah terdengar isu/berita, Hizbullah menembaki dan membunuhi orang-orang Sunni? apa ada anggota Hizbullah yang meledakkan masjid Sunni di Lebanon?. Yang ada, HIzbullah diantara yang terdepan membela rakyat Palestina dan mendukung kemerdekaan Palestina, padahal Palestina muslim Sunni.

Nah, apakah kelompok takfiri hendak mengatakan Hizbullah itu Syiah yang moderat sementara Syiah di Indonesia yang berkiblat ke Iran adalah Syiah militan dan radikal?. Sayyid Hasan Nashrullah itu alumni hauzah di Qom Iran. Ia setiap bertemu Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamanei, ia akan mencium tangan pimpinan tertinggi Iran itu. Sayyid Hasan Nashrullah jika berpidato tidak jarang mengecam dan mengutuk kebijakan2 Saudi dan kebungkaman raja-raja Arab dihadapan AS dan Israel. Bahkan Hizbullah secara terbuka dan demonstratif memberikan dukungan kepada Bashar Assad.
Kurang apa lagi?
Atau memang takfiri di Indonesia yang kurang membaca, kurang update informasi dan kurang menggunakan akalnya untuk berpikir? atau kurang pendapatan, sehingga menjual agama dan menggadaikan imannya kepada musuh Islam dengan menjadi agen penebar kebencian dan permusuhan terhadap sesama muslim?.














Welcome to My Blog

Tentang Saya

Foto saya
Lahir di Makassar, 6 Maret 1983. Sekolah dari tingkat dasar sampai SMA di Bulukumba, 150 km dari Makassar. Tahun 2001 masuk Universitas Negeri Makassar jurusan Matematika. Sempat juga kuliah di Ma’had Al Birr Unismuh tahun 2005. Dan tahun 2007 meninggalkan tanah air untuk menimba ilmu agama di kota Qom, Republik Islam Iran. Sampai sekarang masih menetap sementara di Qom bersama istri dan dua orang anak, Hawra Miftahul Jannah dan Muhammad Husain Fadhlullah.

Promosi Karya

Promosi Karya
Dalam Dekapan Ridha Allah Makassar : Penerbit Intizar, cet I Mei 2015 324 (xxiv + 298) hlm; 12.5 x 19 cm Harga: Rp. 45.000, - "Ismail Amin itu anak muda yang sangat haus ilmu. Dia telah melakukan safar intelektual bahkan geografis untuk memuaskan dahaganya. Maka tak heran jika tulisan-tulisannya tidak biasa. Hati-hati, ia membongkar cara berpikir kita yang biasa. Tapi jangan khawatir, ia akan menawarkan cara berpikir yang sistematis. Dengan begitu, ia memudahkan kita membuat analisa dan kesimpulan. Coba buktikan saja sendiri." [Mustamin al-Mandary, Penikmat Buku. menerjemahkan Buku terjemahan Awsaf al-Asyraf karya Nasiruddin ath-Thusi, “Menyucikan Hati Menyempurnakan Jiwa” diterbitkan Pustaka Zahra tahun 2003]. Jika berminat bisa menghubungi via SMS/Line/WA: 085299633567 [Nandar]

Popular Post

Blogger templates

Pengikut

Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Ismail Amin -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -